Aspirasi Kaum Toleran untuk Indonesia yang Lebih Baik
Issue sosial
terkait dengan toleransi beragama dan suku sedang hangat untuk menjadi topik perbincangan publik. Keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata menjadi pisau bermata dua. Pemutarbalikkan opini publik yang mengatasnamakan
kebenaran kerap kali menjadi menjadi pemicu pemecah belah bangsa. Selain itu
munculnya kaum-kaum provokatif membuat hal ini menjadi kian merajalela. Faktor
ini juga didukung oleh sikap apatis dan diamnya kaum toleran. Monopoli
kebenaran oleh kaum intoleran membuat seakan ruang diskusi publik ditutup
rapat-rapat oleh kebenaran semu.
Kaum
intoleran menggunakan oknum-oknum yang provokatif dan pengerahan masa secara
besar-besaran untuk memperlihatkan kamuflase kebenaran yang telah mereka buat. Selain
itu karakter bangsa Indonesia yang lebih cepat merespon berita negatif juga
dimanfaatkan kaum ini untuk membuat suatu propaganda.
Kaum
intoleran semakin berani untuk berulah di negeri ini karena kaum toleran lebih
memilih untuk bungkam, meredam opini yang ada dibenak mereka. Hak bersuara yang
dimiliki kaum toleran tidak dipergunakan lantaran sikap apatis ataupun takut
terhadap ancaman oleh oknum-oknum tertentu. Hal tersebut membuat suara kaum
intoleran yang mungkin terbilang minoritas dapat terdengar seperti mendominasi.
Selain itu, sikap masyarakat Indonesia yang cepat merespon berita negatif pun
dapat memperkeruh keadaan.
Indonesia
butuh suatu media untuk mencegah perpecahan bangsa. Salah satunya adalah membuat kaum
toleran menggunakan hak suara mereka, dengan menyampaikan aspirasi mereka untuk
meredam suara kaum intoleran secara bertahap.
"Orang Jahat menang kalau orang baik hanya berdiam" –Pandji Pragiwaksono
Sudah
saatnya kaum toleran, yang masih dapat berpikir secara jernih untuk turun
tangan melalui aksi nyata yang dapat dilakukan. Sadarilah bahwa aspek politik dapat mempengaruhi keseluruhan aspek dalam hidup kita. Aksi atau tindakan yang dilakukan tidaklah harus terbilang besar, tetapi dapat dimulai dengan tindakan kecil yaitu
menggunakan hak bersuara atau menyampaikan opini dan aspirasi.
Seandainya hal ini dilakukan oleh banyak kaum toleran saya yakin suara kaum
intoleran akan semakin redam dan Indonesia akan menjadi Indonesia yang sehat
dalam demokrasinya.