Langsung ke konten utama
Kebenaran yang tidak terungkap
Kebenaran itu ada berbagai macam.
Ada kebenaran yang berasal dari fakta. Ada kebenaran yang sebenarnya adalah suatu kebohongan yang
dibungkus sedemikian indah parasnya untuk mencapai tujuan kalangan tertentu.
Ada juga kebenaran yang tidak terungkap,
dan lain-lain. Hal yang akan saya bahas disini adalah kebenaran yang tidak
terungkap.
Sesungguhnya Tuhan telah memberi
kita suatu asset yang luar biasa berupa topeng kehidupan. Sayangnya terkadang
kita tidak dapat mempergunakan asset tersebut pada situasi dan kondisi yang
tepat. Kita memakai topeng tersebut untuk menutupi kebenaran yang sebenarnya
ingin kita ungkapkan.
Sebagai individu yang mempunyai
hati nurani, sudah selayaknya kita ingin mengungkapkan suatu kebenaran. Tetapi
semua dapat berubah ketika ada sebuah rasa, rasa dimana rasa tersebut berperan
sebagai ancaman. Rasa itu adalah rasa takut.
Rasa takut mencekam yang
mendominasi serta berperan menjadi pintu utama dan memaksa kita untuk memakai
topeng kehidupan sebagai akses masuk ke dalamnya. Hal itu yang membuat kita
terjebak dalam sandiwara yang kita mainkan sendiri. Sandiwara yang kita sendiri
sudah tahu akan alur ceritanya bahwa hal tersebut hanya akan menjadi siklus
yang tidak mempunyai akhir cerita.
Dimana suatu kebenaran yang tidak akan pernah terungkap karena topeng
kehidupan tersebut telah mendarah daging
dan tidak mungkin untuk dilepaskan.
Yang paling buruk adalah ketika topeng
tersebut telah mendominasi kita dan membuat sebuah sandiwara dalam drama
menjadi diorama. Sebuah miniatur 3 dimensi yang menggambarkan suatu tragedi
atau peristiwa. Kita berada digambaran peristiwa didalamnya tetapi tidak dapat
berbuat apa-apa, karena kita hanya sebuah patung.
Fenomena tersebut membuat kebenaran
yang ingin kita ungkapkan semakin memudar dan membuat kita semakin jauh
darinya. Walaupun disatu sisi sebuah kebenaran harus diungkapkan tetapi ketika
topeng kehidupan telah mendominasi sebagian atau seluruh dari diri kita,
kebenaran akan perlahan mundur dan memberi kesempatan kepada sebuah kebohongan
untuk menggantikan perannya.
Dan hal
tersebut menjadi sebuah
"kebenaran yang tidak terungkap."