Kebersyukuran dan Inner Happiness

Internet terutama social media menjadi salah satu faktor kita menjadi insecure dengan keadaan kita.. Kita melihat "rumput tetangga lebih hijau"... Bukannya bersyukur dengan keadaan kita pada saat ini seakan kita dipakaikan "kacamata kuda" yg hanya dapat membandingkan achievement org lain dengan kita.. Di era yg kompetitif ini seakan kita dimatikan untuk tidak bermimpi... Baik itu tentang karir, pernikahan, tujuan hidup, dll.. Kita tidak pernah puas terhadap apa yang ada.. 
Kebersyukuran itu muncul bersamaan dengan inner happiness.. Maka pilihannya adalah melepaskan "kaca mata kuda" Kita atau tetap menggunakannya.. Dengan melepaskan nya berarti kita melepaskan diri dari belenggu ketidakbersyukuran.. Membiarkan diri untuk melihat perspektif yang lebih luas.. 

Banyak dari kita yang mencari happiness dan menetapkannya sebagai destiny.. Padahal happiness adalah suatu proses kita dalam menjalani suatu kehidupan.. Jadi percuma saja bila kita menjadikan kebahagiaan sebagai tujuan hidup.. Karena seiring kita menjalani hidup kita bisa dilingkupi rasa bahagia dan kebersyukuran.. 

Maka dari pada itu saya ingin mengajak teman teman untuk lebih mencari inner happiness dengan lebih bersyukur dengan apa yang ada.. Mungkin tidak perlu hal yang besar.. Kita bisa mulai dari hal yang kecil.. Misalnya bersyukur karena kita masih dapat menghirup napas, masih bisa makan, ekonomi masih tercukupi dan yang lainnya.. 

Hal ini bukannya tidak membuat kita menjadi pribadi yang kompetitif.. Tapi saya ingin menekankan bahwa kompetisi itu adalah ketika kita bisa mengalahkan diri sendiri.. Jadi masalah kebersyukuran dan inner happiness itu bukan berarti menjadikan kita pribadi yang malas tetapi lebih solutif dan bahagia dalam menjalani kehidupan.. 

Postingan Populer